Senin, 08 April 2013

Morfologi Lobster Air Tawar





MORFOLOGI


Lobster Air Tawar seluruh tubuh ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari Zat Tanduk. Cangkang akan mengelupas secara periodik seiring dengan pertumbuhan tubuhnya (Bahtiar, 2006). Tubuh terbagi menjadi 2 bagian, bagian depan terdiri atas kepala dan dada yang disebut chepalothorax dan bagian belakang yang terdiri atas badan serta ekor yang di sebut abdomen (Iskandar, 2003). Cephalothorax ditutupi oleh kulit atau cangkang kepala (carapace) yang berfungsi untuk melindungi otak, insang, hati dan lambung. Bagian kepala dan perut dihubungkan dengan bagian yang bernama subcephalothorax (Bahtiar, 2006).
Lobster air tawar memiliki kelopak kepala depan yang disebut rostrum, bentuknya meruncing dan bergerigi. Kepala lobster terdiri dari 6 ruas pada ruas pertama terdapat sepasang mata yang bertangkai. Tubuh mengalami modifikasi sehingga dapat digunakan untuk kepentingan sebagai berikut: makan, bergerak, menopang insang, organ sensor seperti pada antenna dan antenula. Pada ruas kedua dan ketiga terdapat sungut yang sangat kecil yang disebut antenula dan yang sangat besar disebut antena. Untuk ruas keempat, kelima dan keenam terdapat rahang (mandibula), maxilla I dan maxilla II ketiga bagian ini berfungsi sebagai alat makan (Bahtiar, 2006).

Pada bagian kepala terdapat lima pasang kaki (periopoda). Kaki pertama, kedua dan ketiga mengalami perubahan bentuk dan fungsi sebagai capit (chela). Capit pertama berfungsi sebagai senjata menghadapi musuh, capit tersebut juga berfungsi sebagai penangkap mangsa yang bergerak lebih cepat. Capit kedua dan ketiga berfungsi seperti tangan manusia yaitu untuk menyuapi mulut pada saat makan. Dua pasang kaki lainnya sebagai kaki jalan (walking legs) (Bahtiar, 2006).

Abdomen merupakan bagian tubuh antara cephalothorax dan telson abdomen, bagian ini ditutup oleh lapisan keras yang terdiri 5 segmen dikenal dengan pleura yang susunannya kearah telson menyerupai susunan genteng. Pada bagian bawah abdomen terdapat kaki renang (Pleopoda) yang strukturnya berupa selaput tipis dan masing-masing terdiri tiga ruas selain untuk berenang pleopoda juga berfungsi sebagai tempat melekat telur pada lobster betina (Bahtiar, 2006).

Telson merupakan bagian paling belakang dari tubuh lobster. Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu satu helai telson dan empat helai uropoda keseluruhan bagian telson berfungsi untuk berenang atau bergerak, dalam keadaan terancam atau kaget lobster bergerak ke belakang secara cepat kearah peripoda (Bahtiar, 2006).

Pada permukaan dorsal cephalothorax terdapat dua carina ke luar kearah posterior dan rostrum dan dua carina pada daerah orbital. Panjang carapace dapat mencapai 9cm lebih tergantung pada umur individu. Perbandingan panjang cephalothorax dengan abdomen pada umumnya bernilai 1:1 berat badan berkisar antara 300-600g, panjang tubuh mencapai 14 inci, kandungan daging pada abdomen mempunyai rata-rata 30% dari total berat badannya tambahan 5-10% daging dalam capit (Showalter, 2006).

Lobster


LOBSTER



Lobster termasuk hewan crustacea. lobster memiliki struktur tubuh yang hampir mirip dengan udang, akan tetapi ukuran tubuh lobster lebih besar. Lobster air tawar merupakan salah satu komoditas perikanan yang mulai banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Selain untuk konsumsi, lobster air tawar juga layak dijadikan penghias akuarium (Adijaya, 2003). Pada umumnya lobster air tawar yang digunakan sebagai komoditas perikanan konsumsi adalah jenis Cherax quadricarinatus atau yang biasa disebut Red claw.
Cherax quadricarinatus merupakan lobster endemik yang berasal dari daerah Queensland, Australia. Lobster yang bertubuh bongsor ini dapat mencapai ukuran 50cm dengan bobot 800-1.000g/ekor, oleh sebab itu lobster ini banyak dimanfaatkan untuk konsumsi. Lobster ini memiliki warna yang menarik, tubuhnya berwarna hijau kemerahan dan diujung capitnya terdapat pola garis merah yang tajam. Warna merah tersebut akan terlihat sangat mencolok pada lobster jantan yang telah berumur lebih dari 7 bulan. Capit lobster ini diselimuti oleh duri-duri halus. Karena keindahannya lobster ini dimanfaatkan sebagai penghias akuarium (Adijaya, 2003).
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya lobster air tawar. Iklim dan siklus memungkinkan lobster dapat dibudidayakan sepanjang tahun (Wiryanto dan Hartono, 2003). Lobster air tawar di kenal sebagai lobster batu karena hampir sepanjang hidupnya memilih tempat di bebatuan. Dengan kondisi iklim yang mendukung dapat diperkirakan bahwa pada masa yang datang Indonesia akan menjadi salah satu negara produsen utama sekaligus pemasok terbesar lobster air tawar di pasar Internasional.